FAQs

Apakah Okupasi Terapi?
Okupasi Terapi (OT) adalah profesi kesehatan yang dapat membantu individu untuk dapat melakukan pekerjaannya (occupation) atau aktifitas sehari-hari dengan optimal. Occupation pada anak antara lain bermain, belajar, kemampuan rawat diri (berpakaian, makan, ke toilet), dan bersosialisasi. 
Okupasi terapi memfasilitasi perkembangan dari fungsi sensori dan motorik anak agar sesuai dengan umurnya, sehingga dapat meningkatkan kemampuan anak untuk bermain, belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya.


Apakah Sensori Integrasi?
Sensori Integrasi (SI) adalah bagaimana seseorang dapat merasakan, mengerti, dan mengatur informasi sensori yang diperoleh dari tubuhnya dan dari lingkungan sekitarnya. Informasi sensori diterima melalui sistem sensori (penglihatan, peraba, pembau, pengecap, pendengaran, vestibular, proprioseptif). Otak kemudian memproses dan mengintegrasikan informasi sensori tersebut sehingga kemudian dapat memberikan respon yang adaptif. 
Metode SI adalah salah satu metode dalam Okupasi Terapi, yang diciptakan oleh seorang Okupasi Terapis yang bernama Jean Ayres pada sekitar tahun 1970-an. Melalui metode SI, okupasi terapis dapat meningkatkan kemampuan otak untuk menerima, menginterpretasi, mengelola dan merespon terhadap informasi sensori. Hasilnya adalah peningkatan postur tubuh, kekuatan otot, atensi, kemampuan okular (kontak mata), perseptual, koordinasi motorik kasar dan halus, kewaspadaan terhadap tubuh, kewaspadaan terhadap lingkungan/keselamatan, dan perilaku yang baik. Sehingga anak dapat melakukan okupasinya dengan lebih baik.


Bagaimana saya tahu kalau anak saya perlu Okupasi Terapi?
Bila anak mengalami kesulitan dalam hal melakukan aktifitas keseharian seperti: berganti pakaian, makan, minum, ke toilet, bermain dengan teman-temannya, duduk tenang di kelas, mendengarkan guru, menulis, membaca, mewarnai, menggunting, dan lain-lain. Padahal menurut usianya seharusnya dia sudah bisa.


Apa yang harus saya lakukan apabila anak saya memerlukan Okupasi Terapi?
Apabila anak anda memerlukan Okupasi Terapi, anda dapat menghubungi kami untuk berkonsultasi dan bertanya lebih lanjut. Apabila setelah konsultasi orang tua dan terapis berkesimpulan perlu untuk melakukan terapi, maka selanjutnya orang tua akan mendapatkan jadwal untuk dilakukan assessment (pemeriksaan) terhadap anak. Assessment selama satu jam meliputi observasi klinis perilaku anak dan Sensory Defensiveness Questionnaire (wawancara dengan orang tua). Setelah assessment, terapis akan memberikan rekomendasi frekuensi kedatangan setiap minggunya dan orang tua dapat mengatur jadwal terapi dengan bagian pendaftaran. Satu minggu setelah dilakukan assessment, orang tua akan menerima report hasil assessment yang berisi kondisi anak, program terapi di klinik, dan rekomendasi aktifitas yang dapat dilakukan di rumah


Apakah kesulitan ini akan hilang ketika anak bertambah usianya?
Setiap individu memiliki pemenuhan kebutuhan sensori, misalnya seorang anak yang senang menggigit kuku tangannya, atau senang menggoyangkan kakinya, dan lain lain. Secara umum kebutuhan sensori ini tidak mempengaruhi kemampuan perkembangan sosial dan emosional, atau problem pada perilaku. Ketika kebutuhan sensori ini dapat mempengaruhi kemampuan-kemampuan tersebut maka permasalahan tersebut tidak akan hilang dengan sendirinya. Bahkan semakin bertambah usia anak, permasalahan tersebut akan semakin terlihat dan semakin mempengaruhi aktifitas keseharian anak. Sehingga semakin cepat permasalahan sensori integrasi diketahui dan kemudian dilakukan terapi, maka semakin cepat perkembangan yang akan didapat. Hal ini dapat mengurangi permasalahan yang mungkin dapat muncul atau menjadi lebih kompleks ketika umur anak bertambah (dimana tuntutan terhadap anak akan semakin banyak). Perilaku frustasi dan penghindaran biasanya terlihat semakin signifikan, apabila anak tidak segera ditangani.

Bisakah anak berlatih sendiri skill yang dirasakan sulit?
Kami yakin orang tua dan guru telah mencoba mengajarkan skill anak (bermain, membaca, menulis, kemandirian, konsentrasi dll) yang terlihat lemah. Namun, apabila anak memiliki keterbatasan fondasi dari skill tersebut, maka skill tersebut sulit untuk dikuasai. Apabila anak telah memiliki fondasi yang baik, baru anak dapat memperbaiki permasalahannya dan menjadi lebih baik dalam skill tersebut. 
Terapi perilaku seringkali sulit dilakukan, karena sensori anak belum dapat memproses informasi dengan benar, yang menyebabkan anak tidak dapat “perform” sebagaimana yang diminta. Ketika sensori anak telah teregulasi dengan baik, anak akan mau untuk mengeksplorasi dan belajar secara mandiri, daripada mereka dipaksa untuk “belajar” dan “perform” ketika sensorinya belum teregulasi dengan baik.

Apa saja yang dilakukan selama sesi Okupasi Terapi?
Komponen terpenting dari pendekatan sensori integrasi adalah membuat anak mampu melakukan aktifitas-aktifitasnya karena motivasi internal dari anak sendiri. Hal ini berperan penting dalam pemilihan aktifitas terapi. Berdasarkan hasil pemeriksaan anak, terapis akan menggunakan pengetahuannya untuk menganalisa tugas-tugas yang perlu dikuasai anak dalam keterlibatan anak di lingkungannya (rumah, sekolah,dll). Kemudian terapis akan mengatur ruangan terapi dan menyesuaikan aktifitas berdasarkan kebutuhan dan kemampuan anak. Hal ini perlahan-lahan dapat membuat anak mengeluarkan motivasi dari dalam dirinya untuk menyelesaikan aktifitas-aktifitas yang diberikan pada setiap sesi terapi. Keterlibatan dan eksplorasi yang aktif dari anak dapat membuat sistem saraf bekerja lebih efisien dalam mengorganisasi informasi sensori. Selama terapi, anak ditunjang dengan lingkungan fisikal dan emosional yang aman, sehingga dapat membuat perubahan pada proses neurologi anak (lebih fungsional dan efisien) melalui pengalaman bermain yang menyenangkan.


Berapa lama intervensi Okupasi Terapi diperlukan?
Setiap anak adalah unik; kemampuan anak untuk memproses informasi berbeda-beda. Oleh karena itu, perkembangan yang terlihat akan berbeda-beda untuk setiap anak. Sulit untuk mengestimasi berapa lama terapi yang diperlukan sebelum anak dapat berhenti terapi, karena keunikan dan kompleksitas dari tiap individu. Intervensi OT mungkin diperlukan selama beberapa bulan, sampai setahun atau lebih lama, tergantung dari kondisi anak. Namun semua anak diharapkan mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa minggu pertama dari terapi (kurang lebih 2 bulan dengan frekuensi terapi yang teratur).
Terapis bekerja sama dengan anak (program terapi di klinik), orang tua (program di rumah), guru dan profesional lainnya untuk membantu anak mencapai potensi maksimal dalam jangka waktu terpendek. OT dengan teknik sensori integrasi digunakan untuk mengubah proses neurologi, sehingga apabila anak sudah menguasai kemampuan tertentu, mereka tidak akan kehilangan kemampuan baru tersebut.